Kamis, 24 November 2011

ARUS LISTRIK DENGAN BUAH-BUAHAN

Dari Asam Buah Menjadi Listrik

Hasil teknologi ini merupakan pengembangan hasil penelitian dari Alexander
Volta
. Dari penelitian volta disebutkan bahwa jika suatu deretan zat dimasukan ke larutan
asam atau garam maka akan melepaskan muatan-muatan listrik.
Berdasarkan teori itulah kami mencelupkan dua logam yang teramasuk deret
volta seperti ujung kabel yang dihubungkan dari zat asam ke jam dinding tanpa baterai,
sehingga jam tersebut bergerak. Limbah itu menggunakan buah-buahan yang sudah
membusuk sehingga terjadi reaksi kimia dan mengantar listrik
,” terangnya.
Buah yang memiliki zat asam, seperti tomat, asam, belimbing mampu menjadi media belajar materi sumber energi listrik.
 
A. Kulit Pisang Sumber Energi Alternatif yang Cukup Menjanjikan
Energi alternatif merupakan sumber energi yang dihasilkan dari bahan-bahan yang belum pernah dimanfaatkan secara luas. Saat ini, penelitian mengenai energi alternatif lebih dititik beratkan kepada energi alternatif yang menggunakan bahan-bahan alami dan bersumber dari alam. Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007) menambahkan, bahwa selain jeruk dan apel, buah lain dapat juga menghasilkan listrik. Percobaan Wasis Sucipto, S.Pd (2007) membuktikan bahwa kulit pisang dan jeruk dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah. Hal tersebut menimbulkan permasalahan, antara lain : Bagaimanakah performa (voltase dan ketahanan) baterai kering yang menggunakan bahan baku dari kulit pisang? dan Bagaimanakah pengaruh jenis kulit pisang terhadap performa baterai ?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering dengan elektrolit kulit pisang adalah 1,24 volt. Dan ketahanan dalam jam dinding rata-rata selama 5 hari 6 jam (135 jam). Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa. Perbedaannya adalah pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida atau KCl. Menurut Drs. Asep Jamal (2008) KCl merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat bereaks dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan. Pisang juga mengandung Seng (Zn) yang merupakan elektroda positif. jumlah kandungan Seng dalam pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam sodium. Dimungkinkan garam magnesium dan seng juga turut berperan dalam menghantarkan dan menyimpan arus listrik searah. Hasil penelitian juga menunjukkan, baterai kontrol mampu bertahan lebih dari 7 hari sedangkan baterai kulit pisang hanya kurang dari 6 hari. Hal ini disebabkan baterai kontrol memiliki senyawa yang berfungsi sebagai depolarisasi. Senyawa yang digunakan adalah mangandioksida. Walaupun pisang juga mengandung mangan, namun jumlahnya hanya 0,6 mg per 100 g. Disamping itu setiap reaksi dalam baterai mengalami suatu proses polarisasi akibat adanya gas hidrogen yang terlepas. Pisang dan terutama kulit pisang mengandung lebih dari 60 % kadar air (H20), yang dapat terlepas apabila terjadi suatu reaksi kimia. Sehingga kemungkinan terjadinya polarisasi sangat besar. Hal tersebut yang mengakibatkan perbedaan ketahanan antar baterai kulit pisang dan baterai kontrol cukup besar. Sedangkan diantara ketiga jenis pisang, maka pisang susu yang memiliki ketahanan tertinggi. Namun karena selisih ketahanan diantara pisang susu dan jenis pisang lain kurang dari 24 jam, maka bisa dikatakan bahwa ketahanan di antara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Data pelengkap lain, berupa data berat bersih baterai menunjukkan bahwa rata-rata kulit pisang yang digunakan sebesar 3,3 gram per baterai. Sementara kulit pisang utuh rata-rata 27 gram per satu buah. Sehingga satu buah kulit pisang mampu dijadikan kurang lebih 8 baterai. Hal ini merupakan keunggulan lain dari baterai kering dari kulit pisang. Kesimpulan dari penelitian diatas adalah Baterai kering yang menggunakan bahan baku kulit pisang memiliki rata-rata voltase 1,2 V dan ketahanan rata-rata 5 hari 7 jam dan diantara ketiga jenis pisang tidak memberikan perbedaan performa (voltase dan ketahanan) yang signifikan.

B. Sel Volta dan Sel Galvani
Sel Volta atau Sel Galvani
Sel volta atau sel galvani adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri atas dua buah elektrode yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut.

1)Deret volta
a)Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au.
b)Semakin ke kanan, semakin mudah direduksi dan sukar di oksidasi.
c)Semakin ke kiri semakin mudah dioksidasi dan sukar direduksi.

2)Prinsip kerja
Pada anode terjadi reaksi oksidasi dan pada katode terjadi reaksi reduksi. Arus elektron
mengalir dari katode ke anode. Arus listrik mengalir dari katode ke anode. Adanya
jembatan garam untuk menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.Terjadi perubahan
energi: energi kimia menjadi energi listrik.


3)Macam-macam sel volta
a)Aki
Aki adalah jenis baterai yang banyak digunakan untuk kendaraan bermotor. Aki menjadi
pilihan praktis karena dapat menghasilkan listrik yang cukup besar dan dapat di isi
kembali. Sel aki terdiri atas anode Pb (Timbel = timah hitam) dan katode PbO2
(Timbel(IV) Oksida). Keduanya merupakan zat padat yang dicelupkan dalam asam sulfat.
Kedua eletrode tersebut juga hasil reaksinya tidak larut dalam asam sulfat, sehingga tidak
diperlukan jembatan garam. Tiap sel aki mempunyai beda potensial kurang lebih 2V. Aki
12V terdiri atas 6 sel yang dihubungkan seri.
Aki dapat di isi kembali karena hsil-hasil reaksi pengosongan aki tetap melekat pada
kedua elektrode. Pengisian aki dilakukan dengan membalik arah aliran elektron pada
kedua elektrode. Pada pengosongan aki, anode (Pb) mengirim elektron pada katode,
sebaliknya pada pengisian aki elektrode Pb dihubungkan dengan kutub negatif sumber
arus sehingga PbSO4 yang terdapat pada elektrode Pb itu direduksi. Sementara itu PbSO4
yang terdapat pada elektrode PbO2 mengalami oksidasi membentuk PbO2.

b)Baterai kering
Baterai kering di temukan oleh Leclanche yang mendapat hak paten atas penemuan itu
pada tahun 1866. Sel leclanche terdiri atas suatu silinder zink yang berisi pasta dari
campuran batu kawi, salmiak, karbon dan sedikit air (jadi sel ini tidak 100% kering) zink
berfungsi sebagai anode sedangkan sebagai katode digunakan elektrode inert, yaitu grafit,
yang di celupkan ditengah-tengah pasta. Pasta itu sendiri berfungsi sebagai oksidator.
Potensial suatu sel leclanche adalah 1,5 volt. Sel ini kadang disebut sel kering asam
karena adanya NH4Cl yang bersifat asam. Sel leclenche tidak dapat di isi ulang.





Listrik Tenaga Blimbing Wuluh
Belimbing Wuluh selain berkhasiat sebagai obat penyakit Gondongan, Obat Batuk, Diabetes, Rematik, Sariawan dan Sakit Gigi, ternyata juga bisa di manfaatkan sebagai Sumber Energi Listrik.

Sumber Energi Listrik dari Belimbing Wuluh ini ditemukan oleh seorang Guru lulusan dari ITS Surabaya bernama Sunarto.


Sumber Energi Listrik dari Belimbing Wuluh ini bisa menghantarkan listrik dan menghidupkan sebuah lampu hanya dengan menggunakan gelas tanah, jus belimbing wuluh, serta lempeng tembaga dan seng sebagai elektroda. Dari hasil percobaan Sunarto ini lampu bisa bertahan sampai 1 bulan tanpa dimatikan.


Listrik Tenaga Kulit Pisang


Pisang. Kalian pasti udah pada tahu buah sarat karbohidrat satu ini bukan? “Pisang sangat berlimpah di negara kita. Bagaimana ya kalau kulit pisang yang selama ini menjadi limbah bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat?
Huh! Dari pada kulit pisang bikin kamu sama temen kamu terpeleset mending dimanfaatin aja. dia memiliki kandungan karbohidrat tinggi lho. nah, dari situ diciptakan sebuah alat yang mereka ber nama banana natural energizer alias Ba-na Gyzer. Alat ini menggunakan larutan asam asetat hasil fermentasi dari limbah kulit pisang tadi untuk kemudian dijadikan larutan elektrolit pada sel volta yang terdapat dalam komponen alat tersebut. Nah nantinya dari situ akan muncul tegangan listrik yang bisa dijadikan penjebak hama tanaman di lahan pertanian (light trap). Hebat ya!
Alat kami ini bisa membuat petani mengurangi pemakaian pestisida, jadi sangat ramah lingkungan lho. Selain itu, limbah ampas kulit pisangnya dapat dijadikan pupuk oleh petani.


Listrik Tenaga Apel


Jika kita menancapkan pelat tembaga dan pelat seng pada buah apel, kemudian menghubungkan kedua pelat dengan kabel, akan terjadi arus listrik dari pelat tembaga menuju pelat seng. Hal ini berarti rangkaian tersebut menghasilkan energi listrik. Dari sini kita pasti bertanya-tanya bagaimana buah apel dapat menghasilkan listrik?
Di dalam buah apel terdapat cairan asam yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Pada saat kedua pelat logam itu ditancapkan, di dalam buah apel terjadi reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik.
Baterai dengan sebuah apel menghasilkan arus listrik lemah. Untuk mendapat arus listrik yang besar diperlukan buah apel lebih banyak. Caranya, baterai apel disusun secara seri. Pelat seng dari apel pertama dihubungkan dengan pelat tembaga dari apel yang kedua. Pelat seng apel kedua dihubungkan dengan pelat seng apel ketiga, dan begitu seterusnya. Selain buah apel, buah lainnya seperti jeruk juga dapat dibuat baterai.

Bila lampu kamar tempat kita sumber listrik nya menggunakan Belimbing, maka ini adalah suatu penghematan yang luar biasa. Selain bisa menghemat sumber daya listrik, juga bisa menghemat kantong kita.



TUGAS FISIKA


BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbaharukan. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia hingga mencapai 100 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia terutama Indonesia.
Lonjakan harga minyak dunia akan memberikan dampak yang besar bagi pengambangan sumber daya tenaga listrik di Indonesia. Karena harga BBM yang terus melonjak serta masih kurangnya sumber pembangkit tenaga listrik lain sehingga tarif listrik akan meningkat juga.
Seiring meningkatnya tarif listrik di tambah lagi masih ada warga indonesia di daerah pedalaman yang belum tersentuh listrik, maka perlu dilakukan pengembangan sumber energi listrik alternatif yang mudah dan murah yaitu salah satunya dengan memanfaatkan sari buah blimbing wuluh sebagai sumber energi listrik, atau bisa juga dengan buah-buah yang lainya seperti jeruk, kulit pisang dll. Tetapi menurut narasumber buah blimbing wuluh-lah yang paling berpotensi menghasilkan energi listrik.




BAB II
BUAH BLIMBING SEBAGAI SEMBER ENERGI LISTRIK
ALTERNATIF

Di Indonesia banyak dihasilkan macam buah-buahan yang beraneka ragam yang biasa kita temui dan kita konsumsi. Dalam masing-masing jenis buah memiliki berbagai rasa dan khasiat/manfaat, sebagian besar orang-orang menyukai buah yang rasanya manis dan enak walaupun harganya mahal seperti Apel, Durian, Anggur dll, akan tetapi sebagian orang memandang sebelah mata buah-buah yang lain yang sangat murah dan mudah di dapat di kebun meskipun rasanya tidak enak tetapi sebenarnya khasiatnya/manfaatnya tidak kalah dengan buah-buahan yang biasa kita konsumsi yaitu misal Blimbing Wuluh, sebagian orang mungkin sudah pernah mengenal buah tersebut.
Blimbing Wuluh mungkin bisa dibilang buah yang tidak bisa dikonsumsi secara langsung karena rasanya yang sangat asam, kalaupun ada yang mengkonsumsi dapat membuat orang yang mengkonsumsinya akan mengalami sakit perut. Akan tetapi meskipun demikian bukan berarti buah tersebut tidak berguna sama sekali, buah tersebut biasanya hanya digunakan oleh ibu-ibu untuk memasak sebagai sayuran sehingga biasanya orang menyebutkan juga sebagai Blimbung Sayur, namun selain itu ternyata buah tersebut mempunyai manfaat yang luar biasa yaitu dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Percaya atau tidak tetapi semua itu sudah terbukti.
Untuk menciptakan energi listrik menggunakan Blimbing Wuluh, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya/sarinya. Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam wadah seperti gelas bekas air mineral atau yang lainya, lalu air belimbing ini disuntikkan secukupnya ke dalam media tersebut.
Selanjutnya, masing-masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan tembaga dan seng guna mengalirkan arus listrik serta sebuah lampu sebagai bebanya.
Setelah di uji coba ternyata hasilnya, lampu dalam rangkaian tersebut menyala, hal ini membuktikan bahwa buah blimbing tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang tercipta pun memiliki tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 Volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Menurut narasumber, energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh memiliki tingkat keasaman tinggi sehingga dapat mengantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng sehingga terciptalah arus listrik.
Rata-rata, 10 butir belimbing wuluh mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah baterai kering. Bahkan, berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, energi listrik dari belimbing Wuluh ini dapat bertahan hingga satu bulan.
Penemuan pemanfaatan buah Blimbing sebagai sumber energi listrik nantinya harus lebih dikembangkan lagi untuk berbagai kebutuhan rumah tangga. Diantaranya untuk menghidupkan radio, jam dinding, hingga lampu penerangan bagi daerah pedesaan yang belum tersentuh listrik.



BAB III
KESIMPULAN

1.      Harga bahan bakar minyak yang makin meningkat dan ketersediaannya yang makin menipis serta permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat global.
2.      Upaya pencarian akan bahan bakar yang lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan solusi dari permasalahan energi tersebut. Untuk itu indonesia yang memiliki potensi luas wilayah yang begitu besar, diharapkan untuk segera mengaplikasi bahan bakar nabati.
3.       Buah Blimbing wuluh memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga dapat menghantarkan ion dan elektron pada lempengan tembaga dan seng sehingga dapat tercipta arus listrik




DAFTAR PUSTAKA
Cara Mudah Menghasilkan Listrik dari Buah Blimbing. http://radensomad.com/cara-mudah-menghasilkan-listrik-dari-buah-belimbing.html. Diakses terakhir tanggal 14 September 2010 pukul 08.06
 

Puisi Berdasarkan Zamannya


Berdasarkan zamannya, puisi bisa dibedakan menjadi puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer. Hampir semua puisi lama dibuat dengan sangat terikat pada aturan-aturan yang meliputi: 1) jumlah kata dalam 1 baris, 2) jumlah baris dalam 1 bait, 3) persajakan (rima), 4) banyak suku kata tiap baris, dan 5) irama (ritma).


Adapun puisi baru sudah mulai meninggalkan aturan-aturan dalam puisi lama. Hanya saja dalam puisi baru masih memperhatikan jumlah baris dalam tiap baitnya.
Sedangkan puisi kontemporer sudah jauh lebih bebas dari segala aturan seperti yang ada pada puisi lama dan bahkan puisi baru. Puisi kontemporer biasanya mengutamakan isi daripada bentuknya. Misalnya, rima, irama dan yang lainnya, tidak lagi terlalu diperhatikan dalam penyusunan puisi kontemporer. Meskipun puisi kontemporer telah bebas dari segala aturan seperti yang mengikat pada puisi lama dan bahkan puisi baru, tetapi ia tetap berbentuk puisi yang memiliki perbedaan dengan karya sastra yang lain. Karya sastra puisi tetap menggunakan bahasa yang singkat dan padat. Pemilihan kata atau diksi dalam puisi juga harus sangat selektif dan ketat. Kehadiran kata-kata dan ungkapan dalam puisi harus diperhitungkan dari berbagai segi, seperti makna, kekuatan citraan, dan jangkauan simboliknya.

Adapun macam-macam puisi lama adalah sebagai berikut.
1. Mantra. Mantra merupakan puisi tua. Keberadaannya pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu


2.Gurindam. Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India), yang sajak akhirnya berirama a – a ; b – b; c – c dst, dan isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatu sebab akibat. Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )


3. Syair. Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab, dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) setiap bait terdiri dari 4 baris, 2) setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata, 3) bersajak a – a – a – a, dan 4) semuanya isi, tidak ada sampiran. Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)


4. Pantun. Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Ciri-cirinya adalah: 1) setiap bait terdiri dari 4 baris, 2) baris 1 dan 2 sebagai sampiran, 3) baris 3 dan 4 merupakan isi, 4) bersajak a – b – a – b, dan 5) setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata. Contoh:
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)


5. Bidal. Bidal adalah bahasa berkias untuk mengungkapkan perasaan yang sehalus-halusnya, hingga orang lain yang mendengarkan harus mendalami dan meresapi arti serta maksud dalam hatinya sendiri, biasanya berisi nasihat, sindiran, peringatan, dan sebagainya. Menurut penggunaannya bidal bisa diklasifikasikan menjadi: pepatah, perumpamaan, tamsil, ibarat, amsal, pemeo, peribahasa, ungkapan, dan perumpamaan.
Pepatah, adalah kiasan tepat yang berupa kalimat sempurna dan pendek, pada mulanya dimaksudkan untuk mematahkan pembicaraan orang lain. Contoh:
1. Buruk muka cermin dibelah.
2. Anjing menyalak takkan menggigit.
3. Besar bungkus tak berisi.
Perumpamaan, adalah majas yang berupa perbandingan dua hal yang pada hakikat berbeda, tetapi sengaja dianggap sama (secara eksplisit dinyatakan dengan kata-kata pembanding umpama, bak, bagai, seperti, ibarat, dsb). Contoh:
1. Soraknya seperti gunung runtuh.
2. Wajahnya laksana bulan kesiangan.
3. Seperti mendapat durian runtuh.
Ibarat, adalah perbandingan dengnan seterang-terangnya dengan keadaan alam sekitarnya, yang mengandung sifat puisi di dalamnya. Contoh:
1. Hendaklah seperti tembikar, pecah satu pecah semua.
2. Ibarat bunga, segar dipakai layu dibuang.
3. Bagai anak ayam kehilangan induk, selalu saja dalam kebingungan.
Amsal, adalah kalimat pendek untuk mengajarkan suatu kebenaran. Contoh:
1. Biar badan penat, asal hati suka.
2. Boleh dipelajari, jangan diikuti (untuk sesuatu yang jelek).
Tamsil, adalah kiasan pendek yang bersajak dan berirama, seperti pantun kilat atau karmina. Contoh:
1. Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
2. Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
3. Dekat kabut mata tertutup, dekat maut maaf tertutup.
Pemeo, adalah kata-kata atau kalimat-kalimat singkat baik yang mengandung ejekan atau semangat, yang ditiru dari ucapan seseorang, dan kemudian sering diucapkan atau dipakai dalam masyarakat. Contoh:
1. Sekali merdeka, tetap merdeka!
2. Maju terus, pantang mundur!
3. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung!




Adapun puisi baru, berdasarkan bentuknya bisa dibedakan sebagai berikut:
1. Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua seuntai). Contoh:
Di pasar baru mereka
lalu mengada-menggaya
Meningkat sudah kesal
tak tahu apa dibuat
(Chairil Anwar)


2. Tersina, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga seuntai). Contoh:
Dalam ribaan pagi bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bahagia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mengwarna bagaikan sari
(Sanusi Pane)


3. Kuatrain, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi empat seuntai). Contoh:
Aku menimbang-nimbang mungkin
Kita berdua menjadi satu
Gaji dihitung-hitung
Cukup tidak untuk berdua
Hati ingin sempurna dengan engkau
Sama derita sama gembira
Kepala pusing-pusing menimbang-nimbang
Menghitung-hitung uang bagi kita
(Armyn Pane)


4. Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima seuntai). Contoh:
Satu-satu perasaan
Yang saya rasakan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
(Or Mandank)
5. Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam seuntai). Contoh:
Di kelam hitam mengepung
Menjerit peluit kereta malam
Merintih ke langit
Derita hidup mengepung
Menjerit bangsaku sedang berjuang
Merintih ke langit
(Nursyamsu)


6. Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh seuntai). Contoh:
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulaudi lautan hijau
Gunung-gemunung bagus rupanya
Dilimpahi air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya.
(Muh. Yamin)


7. Stanza / Oktava, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double kutrain atau puisi delapan seuntai). Contoh:
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa sendiri
Bertambah halus, akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupaan teduh tenang.
(Sanusi Pane)


8. Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Itali) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi dapat dikatakan bahwa soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia soneta masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh Muh. Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat belas baris). Contoh:
Gita Gembala
Lemah gemulai lembut derana
Bertiuplah angin sepantun ribut
Menuju gunung arah ke sana
Membawa awan bercampur kabut
Dahan bergoyang sambut menyambut
Menjatuhkan embun jernih warnanya
Menimpa bumi beruap dan lembut
Sebagai benda tiada berguna
Jauh di sana diliputi awan
Terdengar olehku bunyi nan rawan
Seperti permata di dada perawan
Alangkah berahi rasanya jantung
Mendengarkan bunyi suara kelintung
Melagukan gembala membawa untung
(Muh. Yamin)


9. Sanjak Bebas, adalah suatu bentuk sanjak yang tidak dapat diberi nama dengan nama-nama yang sudah tertentu baik dalam puisi lama maupun puisi baru. Yang dipentingkan dalam jenis ini adalah kandungan isi bukan bentuk. Kandungan isi dimaksudkan sebagai ekspresi bebas dari jiwanya, dari pengungkapan rasa pribadinya. kalau perlu bahasa pun dapat tunduk kepada isinya. Sanjak-sanjak ini merupakan salah ciri angkatan 45, sebuah salah satu perwujudan dari gelora jiwanya. Contoh:
Aku
Kalau sampai waktuku
’Ku mau tak seorang ’kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Sanjak karya Chairil Anwar di atas menggambarkan pemberontakan jiwanya, semangat hidupnya yang menuntut kebebasan.


Adapun puisi kontemporer bisa dibedakan menjadi beberapa ragam sebagai berikut:
1.    Puisi Tanpa Kata, yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya di gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.
2.    Puisi Mini Kata, yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain.
3.    Puisi Multi Lingual, yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.
4.    Puisi Tipografi, yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi puisi. Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
5.    Puisi Supra Kata, yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia. Puisi macam ini lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis (cenderung sebagai puisi mantra).
6.    Puisi Idiom Baru. Puisi ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
7.    Puisi Mbeling. Puisi ini pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar. Dalam puisi ini sering terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.

Jumat, 04 November 2011

tugas D:

ini tugas yang dikasih sama bu leni!
pertama dari kertas hvs, terus di buku gambar 3a, habis itu digambar, habis itu dipilih 4 terbagus -_-

ini sketsa gambar aku yang pertama, jelek yah. hihi :p

ini gambar yang aslinya

gambar yang dibawah aku rombak tambah-tambah dengan yang ini :D


nah, ini gambar yang udah diwarna :D
gimana?